Senin, 11 November 2013

IMAJI 2012 Oleh :Muhammad Arif, S.Pd


Kutemui  kau  di tengah  malam
Hanya  bayanganmu  saja  mendekatiku
Kusapa  dirimu  dengan  senyuman
Namun  bibirmu  tetap  kaku

Lalu  kuselipkan  rindu  di saku  celanaku
Kuhabiskan  waktu  yang  sia-sia
Bersenggama  dengan  diri  sendiri
Aku  kemasi  imajiku
Menuju  pelataran  pelangi  nan  indah

Ciniayo, 13 Oktober 2012
Baca Selengkapnya....

Geliat hening


Temui aku di keheningan
Di sana kan kamu petik  arti sunyi dan sepi
Ada kebahagiaan menyeruap

Cobalah merajut kisah di kegelapan
Bingkai-bingkai cinta dan kegaduhan
Samar-samar menelusur
Mengakar di semak belukar

Trotoar-trotoar luka
Bagai sambaran petir
Kosong, hening, Sepi, sunyi
Teruslah menggeliak
Tuk temukan riuh dan gaduh
Agar tiada lagi cemoohan
Tertuju untukmu


                                         Lauwa, 12 oktober 2012


Baca Selengkapnya....

Sahabat Oleh : Ekawanda (Siswi SMP Negeri 2 Biringbulu Kab. Gowa)


Sahabat…..
Engkau adalah penopang
Disaat aku jatuh

Sahabat……
Engkau adalah ciptaan Tuhan
Yang ditakdirkan untuk menemaniku
Dikala suka maupun duka

Begitu indah kulalui
Hari demi hari bersamamu
Tak ada kesedihan yang nampak
Dari raut wajahku
Tak ada setetespun air mata
Yang terjatuh dikala bersamamu

Tetapi mengapa…..
Mengapa waktu terasa cepat berlalu
Engkau pergi meninggalkanku
Kesedihan yang dulu tak pernah nampak
Dari wajahku
Air mata yang dulu tak pernah menetes
Dari bola mataku
Kini seakan menemaniku
Di dalam kesunyian

Sahabat…….
Kuharap engkau tak perah berubah
Seperti diriku
Yang selalu mengenangmu di dalam sanubariku

                             Lauwa, 27 Maret 2012
Baca Selengkapnya....

Menelisik pijakan akhir


Lauwa, 04 Nopember 2012

Seribu kalimat syukur
Menjamah setiap tumpukan
Sayup terdengar suara sumbang
Ajaibnya hidup terlalu sulit untuk ditebak
 Hadapilah untuk dinikmati
Tersenyumlah untuk luka kecil

Tebaran tangis terus mengais
Canda tawa menggelitik jiwa
Asyik menelisik waktu
Entah…dimana akhir kaki kan berpijak
Isyarat alam membungkam sukma
Menawarkan elegi dan keceriaan
Pertaruhkan waktu  untuk memilih






Baca Selengkapnya....

Selasa, 16 April 2013

Maut na Erang Siallo


Oleh : Muhammad Arif, S.Pd.
          (Guru SMP Negeri 2 Biringbulu)

Tertera pita hitam di tiap raga
Menyingkap tabir kelam
Menapaki dunia penuh ilusi
Menerobos celoteh budaya
Kuselipkan senyum di antara belantara yang cadas
Sesekali semburat ketidakpastian membayangi kenyataan

Entah…..ia tahu
Atau hanya mengunyah dan menelan bulat-bulat
Entah……ia terapung
Terombang-ambing
Bimbang, bingung
Lantas tetap melaju ke tengah samudera

Mereka tak pernah tahu
Bagaimana menambal perahu yang bocor
Bagaimana menyeimbangkan perahu yang miring
Lantas perahu akan tenggelam dari gita cinta budaya

Inikah sejarah mengakar menampar nurani
Untuk apa itu diukir?
Untuk apa disemayamkan di satu tempat
Sedang lembaran telah usai
Raga telah bercengkerama kisah baru

 Inikah sedekah jiwa di cakrawala lain
Teropong waktu mendesis nurani
Mengakar menebar senyum
Ia hanya asyik beronani melebarkan sayap menuju kenikmatan duniawi

Baca Selengkapnya....